Kamis, 14 Mei 2009

BMC ke Malang; Mlaku-Mlaku Tambah Ilmu (1)

[gallery]

Dalam benak para pengguna bis, bahkan seorang bismania pun, setidaknya pernah terlintas pertanyaan, “Bagaimana sebuah bis itu dibuat?”. Tahapan apa yang mesti dilalui oleh unit chasis berikut engine-nya, hingga menjadi produk akhir berwujud bis utuh? 


 


Berbekal hutang jawaban inilah, para pengurus BMC menggagas kunjungan ke perusahaan karoseri untuk menyaksikan langsung proses produksi bis. Beruntung, PT Adi Putro Wira Sejati mengulurkan tangan untuk mewujudkan keinginan dan harapan tersebut. Setelah melalui fase pembentukan panitia, pengajuan proposal kunjungan, penentuan waktu bersama pihak Adi Putro, pembahasan rundown acara, penyebaran kuisioner tentang produk Adi Putro, pengumpulan data untuk bahan presentasi, penyediaan  akodomasi dan transportasi selama kunjungan, dan berbagai macam persiapan lainnya, maka acara bertajuk “BMC Uklam-Uklam ke Malang” diputuskan untuk dihelat pada hari Jumat, tanggal 8 Mei 2009. Ada dua agenda yang ditetapkan, yaitu kunjungan ke PT Rimba Kencana, produsen jok bis dan factory visit PT Adi Putro Wira Sejati sebagai puncak acaranya. 


 


Makan Pagi, Menjalin Silaturahmi 


 


Pagi merekah berhias langit cerah, saat 3 rombongan bis tiba di Rumah Makan Bakpo Waluh. Masing-masing adalah kontingen BMC Jakarta dengan tunggangan New Travego Blue Star-nya, chapter Jogja dengan armada Setra Adi Putro Gege Transport dan skuad BMC Jatimers yang men-charter Setra New Armada Cahaya Mandiri. Sedang rombongan BMC Jateng Utara memberi kabar bakal terlambat karena ada satu hal di luar rencana, sehingga dipastikan tengah hari baru masuk Malang.


 


Rumah makan di daerah Lawang ini ditunjuk sebagai meeting point, sebelum rangkaian panjang acara “Uklam-Uklam ke Malang” dimulai. Sembari menikmati hidangan  menu nasi pecel khas Jawa Timur,  makan pagi secara berjamaah ini sekaligus dijadikan ajang beramah tamah dengan member BMC  yang berjumlah sekitar 125-an orang untuk saling mengenal lebih dekat. Karena selama ini hanya sebatas kenal lewat milis di dunia maya, sehingga pertemuan face to face ini mengendapkan keingintahuan bertemu wajah antar sesama member BMC, yang tersebar di seantero Nusantara. Wajah-wajah kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh tak lagi tampak, berganti keceriaan dalam suasana penuh kekeluargaan.


 


Setelah rehat sebentar di Rumah Makan yang terletak persis di pinggir jalan raya Surabaya-Malang ini, pukul 09.00 rombongan meluncur ke PT Rimba Kencana.


 


PT Rimba Kencana, Kompleksitas Pembuatan Jok Bis


 


Pintu gerbang di Jalan Janti Barat No. 1 dibuka saat  trio bis yang membawa rombongan BMC dipersilahkan masuk ke pelataran PT Rimba Kencana. Tampak deretan bangunan workshop besar, tumpukan batangan-batangan besi dan logam serta riuh rendah suara mesin produksi sedang bekerja mengiringi kedatangan BMC, untuk melihat dekat proses pembuatan jok bis. Kami disambut oleh Bapak Permadi dan Bapak  Tanto, selaku pimpinan PT Rimba Kencana.


 


Bagi penggemar bis, PT Rimba Kencana bukanlah nama asing. Jok bis dengan brand mark Hai adalah ikon produk PT Rimba Kencana. Jok empuknya telah banyak dipakai oleh PO-PO besar untuk dibenamkan di dalam kabin bis sebagai piranti tempat duduk penumpang. Tercatat PO Harapan Jaya, PO Bejeu, PO Shantika, dan PO Budi Jaya telah meyakini kualitas produk PT Rimba Kencana, sehingga armada-armada terbarunya menggunakan jok bermerek Hai.


 


Kami langsung disambut tuan rumah dengan aneka jamuan, dalam ruang dadakan yang di desain demikian rupa di area pabrik, dengan tempat duduk tamu berupa jok Hai yang siap kirim. Setelah saling memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kunjungan, kami langsung menuju line produksi jok Hai. Tampak kesibukan para karyawan dengan kompetensi bidangnya masing-masing. Mulai perancangan desain, pembuatan rangka dan komponen (onderdil), pengerjaan cetakan, proses moulding,  pengecatan, perakitan dan bagian quality control. Cukup rumit, kompleks dan tidak sederhana dalam proses pembuatan jok bis.


 



“Kelebihan merk Hai, semua komponen kami buat dan kerjakan sendiri. Hanya penjahitan kulit (kain) jok yang masih mengandeng mitra luar karena keterbatasan area pabrik. Untuk itulah, kami menjamin garansi produk kami seumur hidup. Bila konsumen klaim produk kami, kami langsung siap memperbaiki bahkan menggantinya. Karena kami sediakan juga suku cadangnya,”, jelas Bapak Permadi dengan bangga.   

 


“Kami selalu mengintip produk-produk jok dari luar negeri, khususnya buatan Eropa. Tiap tahun kami selalu mengikuti pameran bis dan produk-produk penunjangnya di Jerman. Sehingga produk kami selalu update, baik soal model, aspek ergonomis maupun sisi kualitas, “ imbuh lulusan S2 dari salah satu universitas di USA.  Ternyata nama Hai sendiri adalah nama Tiongha Bapak Permadi, sebagai branding jok buatannya.


 


Puas berjalan-jalan di area produksi, dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan seputar jok bis dilontarkan oleh para member BMC. Seakan tak mau melewatkan kesempatan langka untuk mengggali ilmu dan wawasan dari Bapak Permadi dan Bapak Tanto, ayah Bapak Permadi.  Dari sesi ini, kami pun tahu bahwa PT Rimba Kencana sendiri bukan terbatas membuat jok bis, namun mendiversifikasi usahanya dengan memproduksi inverter dan spion elektrik untuk bis.


 


Tak terasa, waktu terus merambat siang. Berhubung keterbatasan waktu, acara kunjungan ke PT Rimba Kencana pun diakhiri dengan foto bersama serta penyerahan merchandise kepada Bapak Permadi sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang terjalin. Tak lupa ucapan terima kasih dari Mas Dudi Bambang selaku panitia dan wakil BMC atas sambutan yang luar biasa oleh pihak PT Rimba Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar