Kamis, 30 April 2009

Kenek Ketinggalan Armada

kramat-djati1

Kenek Ketinggalan Armada


 


Penumpang ketinggalan bis itu lumrah. Tetapi, bagaimana kalau justru kru yang ketinggalan armadanya sendiri?


 


Cerita lucu berikut saya alami ketika naik bis Kramat Djati jurusan Jakarta-Kudus-Bojonegoro. Kisah konyol ini terjadi pada paruh tahun 2005. Sekedar informasi, sekarang trayek Kramat Djati Jakarta-Bojonegoro dalam status “tidur”.


 


Waktu menunjuk angka 16.00, ketika bis Kramat Djati siap diberangkatkan dari terminal Rawamangun. Agen memerintahkan checker untuk mencocokkan jumlah penumpang dengan daftar yang tertera di surat jalan. Sementara si sopir sudah siap di balik stir kemudi. Tak lama berselang,  sopir dikasih kode go, silahkan berangkat, oleh checker. Bis pun melenggang meninggalkan terminal.


 


Sesampai di Jalan Pemuda, sopir kelihatan bingung, celingukan ke kiri ke belakang, mengintip dari kaca spion di atas tempatnya duduk. Mungkin perasaannya ada something wrong. Para penumpang belum ada yang ngeh tentang masalah yang muncul.


 


Sedetik berlalu, dipanggilnya sopir kedua yang sedang istirahat di belakang dengan setengah berteriak.


 


Sopir I  : “Hey, kenekmu endi?” (Hey, kenekmu mana?)


Sopir II : “Lho, durung numpak ta?”, sambil berjalan ke depan.  (Lho, belum naik apa?)


Sopir I : “Wah, iki piye? Pantesan kok ora ono snack kanggo penumpang. Wis, telpon agen wae, kon nyusul mrene, tak tunggu ning kene!” (Wah, ini gimana? Pantas saja  tidak ada snack buat penumpang.  Sudah, telepon agen, kita tunggu di sini!)


 


Bis segera dipinggirkan untuk berhenti. Eh, saat baru saja sopir II hendak menelepon, mendadak ada motor berhenti di depan bis. Ternyata adalah tukang ojeg yang mengantar kenek bis, yang terlihat kepayahan menenteng puluhan kardus berisi makanan kecil. Para penumpang langsung tertawa menyaksikan kejadian tersebut.


 


Saat sudah di dalam bis,


 


Sopir I : “Walah, kowe ki ning ngendi wae?” (Walah, kamu dari mana saja?)


Kenek : “Lagi njupuk snack kok malah ditinggal?”, sambil menggerutu.  (Lagi ambil snack kok malah ditinggal?)


Sopir I : “Lha aku dikon mangkat karo petugase, nganti ga eling kowe wis numpak opo durung.” (Aku disuruh berangkat sama petugas, tidak  ingat kamu sudah naik apa belum.)


Kenek : “Goror-goro ngene, dadine aku kelangan cemban kanggo ngojeg!” (Gara-gara begini, aku kehilangan duit sepuluh ribu untuk ongkos ojeg.)


 


Hahaha...lucu juga melihat sopir I dan kenek  saling menyalahkan. Namun, akhirnya mereka juga menertawakan keteledoran yang dibuat sendiri.

6 komentar:

  1. Assalamu'alaikum..


    mungkin sang kenek lagi khilaf kali ya..


    salam

    BalasHapus
  2. Wassalamualaikum.

    Cerita lucu adalah bumbu manisnya kehidupan Mas/ Mbak. Hehehe...

    Salam kembali Mas/ Mbak Ipen...

    BalasHapus
  3. sopirnya hrs gantiin uang ojek-nya tuh..!!piss

    BalasHapus
  4. babuk we nek supirna....wakaqkak....

    BalasHapus
  5. mesakke temen kernete mas...dilalekke koncone dewe..he..he...

    BalasHapus
  6. tapi onok pora mas sing ketinggalan sopire ?? wkwkwk

    BalasHapus