Senin, 06 April 2009

Lentog, Sajian Selamat Pagi Kota Kudus

[gallery columns="2"]


 


Saat menunggu member Bismania Community dari Jakarta tiba di pool Nusantara dalam rangka test road armada Scania Irizar, saya yang lebih tiba dahulu di Kudus dengan PO Muji Jaya memutuskan untuk menunggu sembari hunting lentog. Menu sarapan pagi ini adalah salah satu khasanah kuliner kondang produk kota kretek.


 


Berbekal informasi dari sopir angkot, ternyata sentra warung lentog ada di daerah Tanjung, di dekat RS Mardi Rahayu. Tak sabar kaki ini untuk menelusuri Jalan  Tanjung, mencari makanan lentog untuk memenuhi rongga perut yang semalaman terkuras menempuh perjalanan jauh Jakarta-Kudus.


 


Akhirnya, tak jauh dari PB Djarum, saya temukan warung tenda pinggir jalan yang menjajakan menu lentog. Namanya lentog tanjung Mas Ud. Warung sederhana namun ramai. Silih berganti para pengunjung, baik yang mengudap di tempat atau membungkus lentog sebagai bekal penghimpun tenaga sebelum menjalankan aktivitas. Biasanya kalau warung ramai, dipastikan citarasa masakannya cocok di lidah para pelanggan. Itulah hipotesis saya.


 


Awalnya saya mengira penjualnya adalah laki-laki sesuai nama di spanduk kain  “Mas Ud”, namun ternyata seorang ibu paruh baya.  Ah, apalah arti seorang penjual. J


 


Setelah duduk di bangku kayu panjang, segera saya pesan satu porsi lentog. Sepiring lentog yang dihidangkan terdiri dari lontong yang diiris tipis-tipis, disiram kuah sayur santan nangka muda (tewel/gori) yang berisi potongan kecil tahu dan tempe serta ditaburi bawang goreng sebagai penyedapnya.. Untuk pilihan lauk disediakan sate semur telur puyuh, sate usus ataupun kerupuk. Dilengkapi juga sambal cair ataupun cabe rawit, agar penikmat lentog dapat menentukan sendiri kadar pedasnya. Cara penyajianya cukup unik. Lentog dihidangkan di dalam piring yang lembari daun pisang. Rasanya lezat serta gurih, kaya racikan bumbu rempah nusantara khas masakan pesisir utara.


 


Sayang, menurut ukuran lambung orang dewasa, seporsi lentog sangatlah sedikit. Sehingga banyak pembeli yang menambah porsi makannya. Namun jangan risau masalah harga. Karena sepiring lentog hanya dibandrol Rp2000,00. Murah dam meriah, namun dahaga mencicipi menu lentog bisa terpuaskan.     


 


Bila ketoprak adalah menu sarapan pagi warga ibukota, maka lentog adalah  ketoprak-nya masyarakat Kudus.

1 komentar: