Senin, 27 Juli 2009

Berburu Galaxy EXL, Yang Tertangkap Gajah OBL (1)

Sabtu, 18 Juli; Malino Putra Tebar Pesona


 


“Pa, itu bisnya Papa!”, teriak anakku dengan girang sambil ujung jarinya menunjuk sesosok bis warna biru di kejauhan, yang sedang lambat melaju tepat di atas jembatan Karanggeneng, Rembang. Saat itu, aku dan si kecil (tentu mamanya tidak ketinggalan) dalam perjalanan dari Rembang menuju Ungaran, menghadiri acara “pindah tugas” kakak iparku.


 


Kucoba lekat mengamati, ah…ternyata bis Malino Putra yang kesiangan. Jam 08.00 pagi baru menapak jalur pantura kota garam.


 


“Bukan, Nduk, itu bis Malino, kalau bis papa apa coba?”, tanyaku mengetes ingatannya. Ya, maklum, livery Malino Putra dan Nusantara dalam kacamata anak kecil susah dibedakan.


 


“Nusantara, Pa!”


 


Hehe…Tuh kan, pasti tepat jawaban anakku. Harus aku akui, di usianya yang menjelang empat tahun, bibit jiwa seorang bismaniatun telah mengalir dalam nadi yunior-ku, Naura.


 


Namun, sesaat setelah mobilku berpas-pasan dengan si korden biru (kata mas awan…J), sontak aku tersadar. Kok rasa-rasanya ada yang aneh dengan penampilan Malino Putra. Biasanya bis Malang berkaroseri Setra Adi Putro. Kalaupun bis cadangan, pakai model Rahayu Sentosa Celcius, yang reguler jalan ke trayek Wonosobo.


 


Kuintip lewat sudut kaca spion. Ahabsolutely right, bajunya pakai model baru. Pantatnya mirip Tentrem Galaxy, meski tampilan dek samping sedikit berbeda. Apakah ini produk Tentrem generasi up to date? Apa ya nama brand modelnya?


 


Hmm…pasti tidak lama lagi, berita Malino Putra berbaju baru akan diwartakan di milis bismania@yahoogroups.com. Benar juga, akhirnya Mas Dadik men-caught pictures armada ini saat melintas di kota Pekalongan. Dan esoknya, Mas Amir meng-upload gambar busana anyar Malino Putra di Facebook, saat mencumbuinya sedang bersiap berangkat dari Terminal Arjosari, Malang.


 


Ternyata, inilah another taste of Tentrem Taylor, varian paling gres Galaxy Family, dengan julukan Galaxy EXL. EXL sendiri singkatan dari Excellent.  


 


Nah, gara-gara Malino Putra tebar pesona kostum barunya, jadi mupeng dan ngiler ingin membidiknya.


Courtesy of Amir


 


 


Kamis, 23 Juli; Isi Celengan Tebar Harapan


 


Kukorek-korek isi celengan, sisa-sisa recehan naik angkot atau kembalian sarapan pagi. Eh…lumayan, ada seratus ribu lebih, bisa buat menambah bea turing mingguan. Maklum, jatah mingguan cuma cukup untuk membayar ongkos bis-bis plat K. L


 


Sip, harga tarif batas atas Jakarta-Surabaya bisa ditambal sulam dengan isi celengan ini. Bismillah…jumat besok berburu Galaxy EXL. Kualokasikan dana hingga Rp250.000,00 untuk dana perburuan.


 


Namun, aku menganalisa, besok sore pastilah hari sepi penumpang bis jarak jauh. Karena dihimpit peak season, yakni liburan sekolah dan hari besar isra’ mi’raj yang telah lalu, dan hari-hari mendekati awal puasa, saat sebagian warga urban melakukan ritual mudik kampung, nyadran (ziarah ke makam leluhur). Setidaknya, harga tawar penumpang bisa lebih tinggi. Berani menego harga hingga tarif bawah. 


 


Cocok, saat yang tepat naik bis timur jauh, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Denpasar atau bahkan Mataram.


 


Dan kembali kepada angan-angan di awal, satu yang telah aku tetapkan, Galaxy EXL Malino Putra. Terlebih tersirat di status FB Mas Amir, hari Kamis ini armada tersebut arah ke Jakarta. Menebarkan harapan, lokasi perburuan sudah tepat, bis ini arah ke timur hari esok.


 


Dan mengapa aku pilih dari terminal Rawamangun? Alasan jarak dengan kantor yang tidak terlampau jauh, terminal ini adalah tempat mangkalnya bis jendral tiap PO dan andai perburuanku meleset, tinggal geser tempat 2.5 km, beringsut ke terminal Pulogadung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar