Mantingan, Wahana Tirta di Tepian Rimba

 Bila kita melintasi jalur Rembang-Blora, di km 24 akan kita jumpai tempat rekreasi berkonsep wana wisata yang diberi nama “Mantingan”, sesuai nama desa tempat obyek wisata ini berada. Lahan hutan yang disulap menjadi kawasan wisata  ini terletak di Desa Mantingan Kec. Bulu, kurang lebih 5 km arah selatan dari Makam Pahlawan Emansipasi Wanita, RA Kartini. Dengan kolaborasi pengelolaan dan sistem  bagi hasil  antara Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Pemkab Rembang dan Perum Perhutani KBM WBU (Kesatuan Bisnis Mandiri-Wisata Benih dan Usaha lain) Unit I Jawa Tengah, menjadikan Mantingan sebagai salah satu tambang pendapatan daerah di sektor wisata bagi kabupaten di ujung timur Pantura Jawa Tengah ini.

 

Obyek unggulan yang terletak di pinggir hutan jati Mantingan ini selalu ramai pengunjung di akhir pekan dan liburan sekolah. Tempatnya yang teduh dan rindang dipenuhi pepohonan yang berumur puluhan tahun semacam Sonokeling, Trembesi, Kesambi, Salobin dan Jati, berudara sejuk dan segar khas hawa hutan, adanya fasilitas kolam renang yang dilengkapi arena water boom sebagai obyek utama ‘jualannya’, koleksi berbagai spesies hewan yang langka mulai dari monyet jawa, burung kasuari, buaya kali (seliro), ayam kate, burung parkit, burung tekukur, musang dan rusa serta  kemudahan akses jalan untuk mencapainya sangatlah cocok dan recommended dijadikan tempat liburan keluarga , melepas penat dan menyegarkan pikiran dari kejenuhan rutinitas.

 

Oleh pengelola wana wisata Mantingan, selain sebagai tempat wisata, kawasan Mantingan juga dikembangkan sebagai areal bumi perkemahan dan camping, disediakan tempat bermalam bagi pengunjung berupa penginapan, sarana olahraga lapangan tenis, tempat penangkaran hewan rusa hutan dan wisata kuliner dengan berdirinya warung-warung makan di pinggir jalan yang menyediakan makanan khas daerah Rembang, yaitu lontong tuyuhan.

 

Bila singgah di Kota Rembang, begitu sayang untuk melewatkannya untuk tidak mampir di wana wisata Mantingan.